Karakter adalah….
Karakter merupakan
hal yang pribadi untuk diketahui oleh semua orang, karena karakter seseorang
terbaca tidak hanya dengan sekali atau duakali dalam berinteraksi melainkan
kecenderungan untuk tetap selalu berinteraksi satu sama lain akan membuat satu
sama lain mengerti akan karakter masing-masing.
Karakter seseorang
merupakan penggabungan dari watak tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang
yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang
diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap,
dan bertindak.
Kebijakan sendiri
yang merupakan bagian dari karakter merupakan sejumlah nilai moral, dan norma,
seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain.
Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan
karakter bangsa.
Oleh sebab itu
pendidikan yang merupakan suatu wadah pembentukan karakter bangsa sudah
seharusnya lebih melibatkan pendidikan kearah atau mengutamakan akhlak untuk
membentuk moral bangsa ini dengan baik tanpa harus dipengaruhi oleh arus
globalisasi yang berdampak negatif.
Pendidikan karakter
sendiri merupakan pendidikan yang dimana menanamkan nilai serta karakter kepada
setiap warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan
sehingga menjadi manusia yang berkualitas akhlaknya.
Pendidikan karakter
yang menyeluruh menitikberatkan pada pendidikan yang tidak hanya menjadikan
setiap anak didiknya menjadi manusia yang cerdas serta berprestasi akan tetapi
menjadikan mereka sebagai pelaku baik bagi perubahan dalam hidupnya sendiri,
yang pada gilirannya akan menyumbangkan perubahan dalam tatanan sosial
kemasyarakatan menjadi lebih adil, baik, dan manusiawi.
Dalam lembaga
pendidikan yaitu sekolah, memiliki peran aktif untuk membentuk peserta didik
dengan pendidikan yang berlabel karakter. Pendidikan karakter di sekolah
sendiri merupakan sistem penanaman berupa komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Di samping itu,
pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang dalam
menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter. Dewasa ini banyak pihak menuntut
peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada
lembaga pendidikan formal.
Para pakar
pendidikan karakter sepakat bahwa pendidikan karakter dapat ditempuh melalui
lembaga pendidikan yang berstatus formal. Namun demikian, ada
perbedaan-perbedaan pendapat di antara mereka tentang pendekatan dan modus
pendidikannya.
Konfigurasi
karakter dalam kontek totalitas proses psikologis dan sosial-kultural dapat
dikelompokkan dalam:
1.
olah hati (spiritual & emotional development);
2.
olah pikir (intellectual development);
3.
olah raga dan kinestetik (physical & kinesthetic
development); dan
4.
olah rasa dan karsa (affective and creativity
development).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar